Lompat ke bagian konten utama
:::2025-10-28 Tue
print:
Cetak ramah(buka jendela lain)
Share:
 

Berita Terbaru

  • Tema: Reformasi besar Surat Izin Mengemudi (SIM)! 17 peraturan baru akan diberlakukan secara bertahap mulai tahun 2026
  • Tanggal pembaharuan: 2025.10.20      

Biro Jalan Raya telah menyelesaikan perencanaan langkah-langkah reformasi spesifik yang sesuai dengan “Tiga Strategi Manajemen SIM” yang diumumkan oleh Kementerian Perhubungan. Konsep inti dari strategi reformasi yang diusulkan untuk manajemen SIM secara keseluruhan adalah “berorientasi pada manusia”. Biro Jalan Raya berharap agar melalui mekanisme seperti ujian SIM pemula, pelatihan ulang atas pelanggaran, serta kepedulian dan perpanjangan bertahap bagi pengemudi usia lanjut, semua ini akan mengembangkan konsep serta kesadaran moral yang benar, dimana akan menumbuhkan budaya lalu lintas untuk berhenti dan mengalah secara inisiatif, lalu memperoleh keterampilan mengemudi yang aman. Reformasi sistem SIM ini akan berfokus pada tiga aspek utama, diantaranya termasuk: memperkuat identifikasi ujian SIM, memperkuat pelatihan ulang dan koreksi pelanggaran, serta mempromosikan kepedulian bertahap bagi perpanjangan SIM pengemudi usia lanjut. Untuk ini sebanyak sembilan rencana telah dirumuskan, dan berdasarkan karakteristiknya, ada 17 langkah reformasi yang akan dilaksanakan secara bertahap mulai dari Januari 2026. Tujuannya adalah untuk membangun sistem manajemen dan kepedulian pada pengemudi domestik secara komprehensif, memperkuat kemampuan pemilik SIM untuk mematuhi peraturan dan mengidentifikasi etika berkendara, serta membantu mencapai tujuan keselamatan jalan untuk mengurangi kematian akibat kecelakaan lalu lintas sebesar 7% per tahun.

 

Rencana reformasi sistem manajemen SIM komprehensif dari Biro Jalan Raya adalah sebagai berikut:

1.      Sistem Pengujian SIM:

Sistem yang berlaku saat ini akan ditinjau ulang secara menyeluruh, dan meningkatkan identifikasi ujian tertulis. Dalam ujian tertulis, soal benar atau salah akan dihilangkan dari ujian SIM mobil dan sepeda motor, digantikan dengan soal pilihan ganda. Lalu soal mengenai persepsi bahaya dan situasional juga akan ditambahkan. Ujian tertulis untuk SIM mobil akan mencakup soal persepsi bahaya dan situasional tambahan, sementara ujian tertulis untuk SIM sepeda motor akan ditingkatkan proporsi soal-soal untuk memperkuat keterampilan manajemen risiko dan kesadaran akan bahaya di jalan. Ujian di jalan juga akan mencakup prosedur pengujian baru untuk berhenti dan mengalah, ujian pemeriksaan titik buta akan ditambahkan untuk ujian SIM mobil kecil, sementara pemeriksaan penunjuk arah juga akan ditambahkan pada ujian SIM untuk mobil besar. Hal ini akan menumbuhkan filosofi dan etika berkendara yang berorientasi pada manusia sejak awal. Selain itu, akan ditambahkan pula simulator mengemudi ke dalam program pelatihan berkendara pada mobil dan sepeda motor, khususnya juga akan ada pelatihan serta pengujian mengemudi bagi sepeda motor di jalan raya.

 

2.      Sistem Pelatihan Ulang:

Terutama untuk mengoreksi perilaku pelanggaran mengemudi dan meningkatkan kesadaran akan keselamatan pengemudi, peraturan pelatihan ulang akan ditambahkan pula bagi pelanggaran tertentu. Pelanggaran ini mencakup tiga jenis pelanggaran berikut yaitu: “Menerobos lampu merah”, “Tidak mematuhi hak jalan di persimpangan tanpa rambu lalu lintas”, “Tidak mengurangi kecepatan saat mendekati penyeberangan pejalan kaki, rumah sakit, dan sekolah tanpa rambu lalu lintas”. Bagi pengemudi yang melakukan tiga pelanggaran atau lebih dalam setahun, atau bagi pengemudi profesional kendaraan besar yang melakukan dua pelanggaran atau lebih dalam setahun, akan diikutsertakan dalam program pelatihan ulang agar membantu mereka untuk mengoreksi kesalahpahaman dalam berkendara. Pelanggar yang melakukan pelanggaran serius secara berulang yang dapat membahayakan keselamatan jalan juga akan diikutsertakan dalam program pelatihan ulang ini.

 

3.      Sistem Perpanjangan SIM bagi Pengemudi Usia Lanjut (lansia):

Sistem ini bertujuan untuk menjamin keselamatan pengemudi lansia, bukan untuk melarang mereka mengemudi. Mulai dari usia 70 tahun, pengemudi lansia akan menjalani evaluasi pra-perpanjangan SIM oleh dokter profesional dan menerima pelatihan gratis tentang peraturan terbaru serta edukasi keselamatan untuk membantu mereka mengemudi dengan aman. Biro Jalan Raya akan menyediakan layanan bertahap bagi lansia, dengan memberikan edukasi gratis serta pelatihan persepsi bahaya. Lansia yang berusia 70 tahun ke atas, jika lolos pemeriksaan kesehatan akan dapat memperpanjang SIM mereka hingga mencapai usia 75 tahun. Lansia berusia 75 tahun ke atas akan menjalani sistem perpanjangan SIM selama tiga tahun. Namun, bagi lansia yang menyebabkan kecelakaan akibat pelanggaran mengemudi akan diwajibkan mengikuti pelatihan mengemudi dengan biaya sendiri sebelum dapat memperpanjang SIM mereka. Untuk memenuhi kebutuhan perjalanan serta mengurangi biaya transportasi lansia, bagi para lansia yang berusia 70 tahun ke atas yang telah menyerahkan SIM mereka, akan dapat menerima subsidi biaya transportasi TPASS (termasuk taksi). Dana program transportasi umum tersebut akan terus mendukung dan membimbing pemerintah daerah dalam rangka peningkatan jaringan transportasi umum serta peningkatan layanan transportasi umum di daerah pedesaan guna memastikan hak mobilitas para lansia.

 

Biro Jalan Raya juga menekankan bahwa tujuan akhir dari reformasi “Tiga Strategi Manajemen SIM” adalah untuk membudayakan keselamatan ke dalam kebiasaan berkendara sehari-hari, dimana menjadikan berhenti dan mengalah secara inisiatif sebagai bagian dari budaya lalu lintas. Mulai dari peningkatan pemahaman sistem pengujian SIM, penyediaan pelatihan ulang segera bagi pengemudi yang melanggar peraturan, hingga penyediaan perpanjangan SIM bertahap dan dukungan transportasi umum bagi pengemudi lansia, semua upaya tersebut berpusat pada pendekatan berkendara yang “berorientasi pada manusia”, dimana secara komprehensif dapat meningkatkan keselamatan dan kesesuaian pengemudi dari segala usia, yang kemudian akan dapat mengurangi risiko jalan dan bergerak maju menuju lingkungan lalu lintas yang lebih aman.